Powered By Blogger

Rabu, 11 April 2012

kenakalan remaja



KENAKALAN REMAJA















                                    Nama                            :        Akmal saputra

                             Kelas                            :        2ka04

                             NPM                             :        10110481










MASALAH EKONOMI



Makalah kenakalan remaja
                    
   I.              LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan, para remaja sering kali diselingi hal-hal yg negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan sekolah, maupun lingkungan di rumah. Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial.
Namun Ketika jaman berubah dengan cepat, salah satu kelompok yang rentan untuk ikut terbawa arus adalah para remaja. Mengapa? Tak lain karena mereka memiliki karakteristik tersendiri yang unik: labil, sedang pada taraf mencari identitas, mengalami masa transisi dari remaja menuju status dewasa, dan sebagainya, yang sering kita sebut sebagai “kenakalan remaja”.
masalah yang sering menimbulkan kecemasan social karena aksesnya dapat menimbulkan kemungkinan “gap gerneration” , sebab mereka yang di harapkan sebagai kader-kader penerus serta calon-calon pemimpin bangsa banyak yang tergelincir kedalam jurang kehinaan. Bagaikan kuncup bunga yang brguguran sebelum mekar menyerbakan wangi.

Kenakalan remaja secara nyata tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja namun juga telah melanda daerah pedesaan. Hal ini disebabkan karena adanya kekosongan jiwa para remaja yang masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tuanya. Kekosongan jiwa dapat dialami oleh siapa saja, baik mereka yang berasal dari keluarga mampu atau kurang mampu. Keluarga mampu, biasanya disebabkan karena kesibukan orang tuanya, sedangkan keluarga yang kurang mampu, biasanya lebih disebabkan karena masalah ekonomi. Perilaku yang terkait dengan kenakalan remaja antara lain pencurian, pencopetan, penganiayaan, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pornografi, tawuran, dsb.
Akan tetapi kiranya kitasependapat, kenakalan anak sebagai sesuatu sifat kodrati yang tidak dapat dibendung atau ditiadakan, tetapi hanya skedar di tangkal dengan cara-cara atau usaha-usaha secara bijak, sehingga tidak berakibat fatal serta merugikan masyarakat banyak.
   II.              PERUMUSAN MASALAH
Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa masalah yang akan dijawab antara lain :
1.                           Apa masalah yang sering terjadi.
kecemasan social karena aksesnya dapat menimbulkan kemungkinan “gap gerneration” , sebab mereka yang di harapkan sebagai kader-kader penerus serta calon-calon pemimpin bangsa banyak yang tergelincir kedalam jurang kehinaan. Bagaikan kuncup bunga yang brguguran sebelum mekar menyerbakan wangi.
Namun biasanya lebih disebabkan karena masalah ekonomi. Perilaku yang terkait dengan kenakalan remaja antara lain pencurian, pencopetan, penganiayaan, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pornografi, tawuran, dsb.

2.                           yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut.
Dalam kehidupan, para remaja sering kali diselingi hal-hal yg negatif dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan sekolah, maupun lingkungan di rumah. Hal-hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negatif yang sering kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Lingkungan keluarga yang kurang harmonis ataupecah, kurang perhatian, kurang kasih


3.                           cara memecah ka  masalah kenakalan remaja teesebut.
          Dengan lebih pedulinya orang tua kepada anak mereka agar anak tidak merasa tersisihnya dengan kesibukan orang tua mereka masing-masinng.
Menyisihkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan anak-anak.


                III.                   PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kenakalan adalah tingkah laku yang agak menyimpang dari norma yang berlaku di suatu masyarakat. Sedangkan remaja adalah proses pendewasaan menuju sesuatu yang lebih matang. Jadi dapat disimpulkan, kenakalan remaja adalah perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Sedangkan pengertian kenakalan remaja menurut Paul Moedikdo S.H, kenakalan remaja adalah semua perbuatan dari orang dewasa  yang merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak dan semua yang dilarang oleh hukum pidana. Contoh kenakalan remaja yang sering kita jumpai yaitu narkoba, kekerasan, demonstration effect, dan merokok.
a.         Narkoba
Narkoba atau Napza adalah  singkatan dari Narkotika Obat dan Bahan Berbahaya yang artinya adalah sekelompok obat, bahan atau zat yang bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntikan dapat berpengaruh pada kerja otak (susunan saraf pusat), sering menyebabkan ketergantungan dan overdosis. Akibatnya kerja otak berubah (meingkat atau menurun). Demikian pula fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan, dll). Narkoba yang sering disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan antara lain : heroin (putauw), sabu (metamfetamin), ekstasi, obat penenang dan obat tidur, ganja dan kokain.
Berdasarkan pada jenis narkoba yang digunakan dan cara penggunaannya, narkoba akan menimbulkan dampak yaitu terjadi berbagai penyakit seperti infeksi HIV/AIDS, hepatitis C atau B, pengerasan hati, radang jantung , sakit ulu hati, depresi dan psikosis.
Alasan seseorang memakai narkoba yaitu :
1.      Anticipatory beliefs yaitu anggapan bahwa jika memakai narkoba, orang akan meilai dirinya hebat, dewasa, mengikuti mode, dsb.
2.      Relieving beliefs yaitu keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi ketegangan, cemas, dan depresi akibat stressor psikososial.
3.      Facilitative atau permissive beliefs yaitu keyakinan bahwa penggunaan narkoba merupakan gaya hidup atau kebiasaan karena pengaruh zaman atau perubahan nilai sehingga dapat diterima.
Penyebab-penyebab seseorang rawan terhadap narkotika nantara lain :
1.      Keyakinan Adiktif, yaitu keyakinan tentang diri sendiri.
2.      Kepribadian Adiktif, yaitu kurangnya jati diri, hidup tanpa makna dan tujuan, tidak mampu mengendalikan kemarahan, depresi (murung dan sedih) yang tersembunyi, perasaan beku, suka meyalahkan orang lain, tidak mampu mengatasi masalah dan senang berkhayal.
3.      Ketidakmampuan menghadapi masalah
4.      Tidak terpenuhinya kebutuhan emosional, sosial dan spiritual.
5.      Kurangnya dukungan sosial
UU No.5 tahun 1997 tentang psikotropika dan UU No.28 tahun 1997 tentang narkotika menyatakan :
      Penggunaan narkotika dan psikotropika hanya boleh digunakan/dilakukan untuk kepentingan pengobatan/ilmu pengetahuan.
      Peredaran dan perdagangan narkotika dan psikotropika diawasi secara ketat oleh pemerintah.
      Barang siapa yang menggunakan narkoba/narkotika/psikotropika baik untuk diri sendiri maupun orang lain serta mengedarkan /memperjualbelikannya dikenai sangsi hukum pidana berat yaitu penjara dan denda.
b.    Kekerasan
Kekerasan adalah perbuatan keras yang merusak dan merugikan yang ditujukan kepada orang lain atau benda milik orang lain. Kekerasan dilakukan dengan menggunakan kekuatan, ancaman, atau paksaan, baik dengan alat maupun tanpa menggunakan alat. 
Sebenarnya, kekerasan juga dapat dilakukan terhadap diri sendiri, misalnya orang yang meracuni diri sendiri dengan menggunakan zat apapun termasuk narkoba, selain untuk tujuan pengobatan.
Merusak barang berharga atau barang yang masih bisa dimanfaatkan, juga merupakan tindakan kekerasan. Misalnya merusak bus, merusak telepon umum, dan mengotori dinding. Tindakan-tindakan tersebut dapat merugikan orang lain. Anak-anak dan para pegawai tidak dapat naik bus yang rusak, masyarakat tidak dapat berkomunikasi menggunakan telepon umum, pemandangan kurang indah karena tembok penuh dengan coretan. Belum lagi kerugian yang harus ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat karena harus memperbaiki sarana tersebut.
Kekerasan membuat orang lain terganggu, tidak senang, merasa tidak aman dan takut. Kekerasan juga dapat mengundang permusuhan, dendam dan kebencian. Kekerasan bertentangan dengan hukum agama yang mengajarkan manusia untuk saling mengasihi. Kekerasan merupakan pelanggaran terhadap kebebasan seseorang dan hak asasi manusia yaitu hak seseorang untuk diperlakukan secara manusiawi.
c.         Demonstration effect
Selain itu, demonstration effect juga kerap melanda para remaja. Demonstration effect adalah pola hidup yang memperlihatkan ketidaksesuaian penampilan dengan keadaan yang sebenarnya. Hal tersebut dilakukan demi prestise dan gengsi agar terlihat seolah-olah kaya, modern, atau maju (padahal keadaan sebenarnya tidak demikian). Dampak negative dari demonstration effect ini adalah timbulnya sikap sombong, angkuh, dan riya.
d.        Merokok
Merokok telah menjadi budaya masyarakat. Sering kali kita sulit menghindar untuk tidak merokok di tempat pesta, pertemuan, tempat umum, di rumah dan ketika sedang sendirian.
Didalam rokok terdapat bahan yang terbuat dari tembakau yang disebut nikotin. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang dapat merusak kesehatan. Kebiasaan merokok dapat memacu kinerja otak, menyebabkan pening dan batuk, impotensi, jantung bekerja lebih cepat, gigi dan jari berwarna cokelat, dan kerusakan paru-paru.
Penyebab kenakalan remaja secara sosiologis dapat dikarenakan sebagi berikut :
1.      Kurangnya perhatian dari orang tua.
2.      Lingkungan yang kurang baik.
3.      Akibat pergaulan bebas.
4.       Kurangnya pemberian nilai dan kebenaran oleh orang tua.
5.      Timbulnya organisasi-organisasi nonformal yang berperilaku menyimpang sehingga tidak disukai masyarakat.
6.      Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan yang disesuaikan dengan trend.
7.      Broken home.
Cara memecahkan  masalah kenakalan remaja antara lain :
1.             Orang tua harus mengawasi anaknya dan melarang untuk pergi sampai larut malam dan juga menasehatinya.
Keuntungannya yaitu hubungan antara orang tua dengan anak menjadi lebih dekat dan harmonis. Kerugiannya yaitu anak menjadi kuper (kurang pergaulan), tidak memiliki banyak teman dan menjadi anak manja.
2.              Memberikan siraman rohani dan mengadakan pengajian.
Keuntungannya yaitu dapat mengerti, menyadari, dan memahami apa saja yang tidak boleh dilakukan umat islam dan yang sebaiknya dilakukan oleh umat islam untuk kebaikan di dunia maupun akhirat dengan mempelajari isi dan kandungan ayat Al-Qur’an. Kerugiannya yaitu jika menggunakan cara ini tidak sepenuhnya berhasil karena kadang kala ada orang yang susah sekali untuk dibujuk ke jalan yang benar (keras kepala).
3.              Melalui Pendidikan dan Pencegahan di sekolah
Keuntungannya yaitu dapat membina para remaja untuk mencegah dan mengurangi tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan tindak kekerasan sehingga dapat tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif di sekolah. Kerugiannya yaitu  rasa cemas, khawatir, agresi dan ketakutan mudah menular kepada peserta didik karena sering dalam proses pendidikan, konflik-konflik psikis bawah sadar dari pihak pendidik yang ikut mempengaruhi proses pendidikan.
Dari uraian diatas yaitu tentang cara memecahkan masalah kenakalan remaja, kita dapat memilih cara yang paling baik untuk dilaksanakan yaitu melaui pendidikan dan pencegahan di sekolah.
Cara melaksanakan Pendidikan dan Pencegahan di sekolah yaitu :
1.    Pendekatan Informatif, yaitu dengan memberikan informasi secara langsung mengenai dampak positif dan negatif dari kenakalan remaja.
2.    Pendekatan Afektif, yaitu pendekatan yang dapat memberi dukungan pada kebutuhan mental-emosional remaja dengan cara meningkatkan percaya diri dan penilaian diri.
3.    Kegiatan Alternatif, yaitu dengan mengikuti program pengembangan diri dan extra kurikuler di sekolah.
4.    Latihan Keterampilan Kognitif, yaitu melatih remaja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan pemecahan masalah dan curah pendapat serta dapat melatih cara menyesuaikan diri terhadap stress, kecemasan dan tekanan dengan teknik cognitive coping skills dan relaksasi.
5.    Latihan Inokulasi Sosial, yaitu pendekatan yang berorientasi pada pengaruh sosial dan memusatkan perhatiannya pada keterampilan perilaku untuk menolak tekanan dan mengoreksi persepsi remaja terhadap norma-norma sosial.
6.    Latihan Ketermapilan Mengelola Kehidupan Sehari-hari
Komponen keterampilan personal :
a.     Cara pengambilan keputusan untuk mendorong pola pikir kreatif dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
b.    Cara mengatasi kecemasan.
c.     Dasar-dasar perubahan perilaku dan memperbaiki diri
Komponen keterampilan sosial :
a.     Ketermapilan berkomunikasi secara efektif.
b.    Keterampilan sosial secara umum meliputi interaksi sosial, ketermapilan berbicara dan keterampilan untuk member penghargaan.
c.     Keterampilan hubungan sosial antara pria dan wanita.

Faktor-faktor penyebab kenakalan :
1). Lingkungan keluarga yang kurang harmonis ataupecah, kurang perhatian, kurang kasih sayang sesama anggota keluarga, egoisme, karena masing-masing sibuk dengan urusanya masing-masing. Sebagai contoh : Orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, berangkat pagi pulang malam dengan dalih mencari nafkah dan demi massa depan anak-anaknyasehingga tidak ada waktu untuk sekedar bercakap-cakap atau bercengkrama dengan anak-anak maupun anggota kelurga yang lainya. Dari sinilah kemudian anak-anak akan mencari kesenangan di luar, dengan alasan menacari sesuatu yang mereka anggap bisa sebagai obat kurangnya kasih saying dari orang tuanya yang kurang memperhatikan mereka. Akan tetapi banyak di antara mereka yang terperosok ke dalam dunia hitam.
2). Situasi (sekolah, lingkungan) yang menjemukan dan membosankan, padahal tempat-tempat tersebut mestinya dapat merupakan factor penting untuk mencegah kenakalan bagi anak-anak (termasuk lingkungan yang kurang rekreatif.
3). Lingkungan masyarakat yang kurang menentubagi prospek kehidupan yang akan datang, seperti masyarakat yang penuh spekulasi, korupsi, manipulasi, gossip, isu-isu negative, perbedaan yang trelalu mencolok antara sikaya dan simiskin, perbedaan kultur, ras dan adat. Bisa juga karena memang mereka hidup di atas binaan orang-orang jahat (lingkungan preman, Bandar narkoba, perampok dan lain-lain).



4). Salah pergaulan, jika para remaja salah dalam pergaulan (bergaul dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab) maka mereka akan meniru orang tersebut, dan inilah salah satu akibat dari pergaulan bebas. Tetapi tidak berarti anak remaja tidak di perbolehkan bergaul dengan orang lain. Dalam pengertian ini hanya sebatas menjaga jarak dalam pergaulan.

IV.             KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas , dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja disebabkan oleh faktor ekonomi yaitu keterbatasan ekonomi dalam masyarakat, faktor keluarga yaitu broken home (Ayah dan Ibu bercerai) dan hubungan keluarga yang tidak harmois dan faktor sosial yaitu pengaruh lingkungan yang kurang baik     (lingkungan di sekolah, maupun lingkungan di rumah). Untuk mengurangi kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan, merokok, dan democration effect, diperlukan suatu bimbingan, program pencegahan, dan evaluasi yang dapat memecahkan masalah kenakalan remaja.
V. Saran
`Jadi kita sebagai orang tua harus dapat mengontrol anak-an ak kita agar tidak terjadi penyimpangan. Dan sebagai orang dua kitam harus dapat membagi waktu kepada anak-anak kita agar dia selalu dapat kasih sayang yang tidak kurang.
Sumber : http://leehyesungeverlastingfriends.blogspot.com/2011/06/makalah-bahasa-indonesia-tentang.html